Kamis, 06 Oktober 2011

DO'A ANAK SALEH ("7 Indikator Kebahagiaan Dunia)

7 Indikator Kebahagiaan Dunia

BISMILLAHIRROOHMANIRROHIIM....

Ibnu Abbas rodhiyallahu 'anhu. adalah salah seorang sahabat Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam yang sangat telaten dalam menjaga dan melayani Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam, dimana ia pernah secara khusus dido'akan Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam, selain itu pada usia 9 tahun Ibnu Abbas telah hafal Al-Qur'an dan telah menjadi imam di masjid. Suatu har...i ia ditanya oleh para tabi'in (generasi sesudah wafatnya Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam) mengenai apa yang dimaksud dengan kebahagiaan dunia. Jawab Ibnu Abbas ada 7 (tujuh) indikator kebahagiaan dunia, yaitu

1. Qalbun syakirun atau hati yang selalu bersyukur.

Memiliki jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona'ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur. Seorang yang pandai bersyukur sangatlah cerdas memahami sifat-sifat ALLAH Subhanahu wa Ta'ala, sehingga apapun yang diberikan ALLAH, ia malah terpesona dengan pemberian dan keputusan ALLAH.

Bila sedang kesulitan maka ia segera ingat sabda Rasulullah shollahu 'alaihi wasallam yaitu, .Kalau kita sedang sulit perhatikanlah orang yang lebih sulit dari kita". Bila sedang diberi kemudahan, ia bersyukur dengan memperbanyak amal ibadahnya, kemudian ALLAH pun akan mengujinya dengan kemudahan yang lebih besar lagi. Bila ia tetap "bandel" dengan terus bersyukur maka ALLAH akan mengujinya lagi dengan kemudahan yang lebih besar lagi.

Berbahagialah orang yang pandai bersyukur.

2. Al azwaju shalihah, yaitu pasangan hidup yang sholeh/sholehah.

Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula. Di akhirat kelak seorang suami (sebagai imam keluarga) akan diminta pertanggungjawaban dalam mengajak istri dan anaknya kepada kesholehan. Berbahagialah menjadi seorang istri bila memiliki suami yang sholeh, yang pasti akan bekerja keras untuk mengajak istri dan anaknya menjadi muslim yang sholeh. Demikian pula seorang istri yang sholehah, akan memiliki kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa dalam melayani suaminya, walau seberapa buruknya kelakuan suaminya.

Berbahagialah menjadi seorang suami yang memiliki seorang istri yang sholehah.

3. Al auladun abrar, yaitu anak yang sholeh.

Saat Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam lagi thawaf, Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam bertemu dengan seorang anak muda yang pundaknya lecet-lecet. Setelah selesai thawaf Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada anak muda itu, "Kenapa pundakmu itu?" Jawab anak muda itu, "Ya Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yang sudah udzur. Saya sangat mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika sholat, atau ketika istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya" Lalu anak muda itu bertanya, "Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk kedalam orang yang sudah berbakti kepada orang tua?

Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam sambil memeluk anak muda itu dan mengatakan, "Sungguh ALLAH ridho kepadamu, kamu anak yang sholeh, anak yang berbakti, tapi anakku ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan olehmu" Dari hadits tersebut kita mendapat gambaran bahwa amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua kita, namun minimal kita bisa memulainya dengan menjadi anak yang sholeh, dimana doa anak yang sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan ALLAH.

Berbahagialah kita bila memiliki anak yang sholeh.

4. Albiatu sholihah, yaitu lingkungan yang kondusif untuk iman kita.

Yang dimaksud dengan lingkungan yang kondusif ialah, kita boleh mengenal siapapun tetapi untuk menjadikannya sebagai sahabat karib kita, haruslah orang-orang yang mempunyai nilai tambah terhadap keimanan kita. Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang yang sholeh. Orang-orang yang sholeh akan selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan kita bila kita berbuat salah.

Orang-orang sholeh adalah orang-orang yang bahagia karena nikmat iman dan nikmat Islam yang selalu terpancar pada cahaya wajahnya. Insya ALLAH cahaya tersebut akan ikut menyinari orang-orang yang ada disekitarnya.

Berbahagialah orang-orang yang selalu dikelilingi oleh orang-orang yang sholeh.

5. Al malul halal, atau harta
yang halal.

Paradigma dalam Islam mengenai harta bukanlah banyaknya harta tetapi halalnya. Ini tidak berarti Islam tidak menyuruh umatnya untuk kaya.

Dalam riwayat Imam Muslim di dalam bab sadaqoh, Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam pernah bertemu dengan seorang sahabat yang berdoa mengangkat tangan. "Kamu berdo'a sudah bagus", kata Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam, "Namun sayang makanan, minuman dan pakaian dan tempat tinggalnya didapat secara haram, bagaimana doanya dikabulkan?" Berbahagialah menjadi orang yang hartanya halal karena do'anya sangat mudah dikabulkan ALLAH. Harta yang halal juga akan menjauhkan setan dari hatinya, maka hatinya semakin bersih, suci dan kokoh, sehingga memberi ketenangan dalam hidupnya.

Berbahagialah orang-orang yang selalu teliti menjaga kehalalan hartanya.

6. Tafakuh fi dien, atau semangat untuk memahami agama.

Semangat memahami agama diwujudkan dalam semangat memahami ilmu-ilmu agama Islam. Semakin ia belajar, maka semakin ia terangsang untuk belajar lebih jauh lagi ilmu mengenai sifat-sifat ALLAH dan ciptaan-NYA.

ALLAH menjanjikan nikmat bagi umat-NYA yang menuntut ilmu, semakin ia belajar semakin cinta ia kepada agamanya, semakin tinggi cintanya kepada ALLAH dan Rasul-NYA. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya.

Semangat memahami agama akan meng"hidup"kan hatinya, hati yang "hidup" adalah hati yang selalu dipenuhi cahaya nikmat Islam dan nikmat iman.

Berbahagialah orang yang penuh semangat memahami ilmu agama Islam.

7. Umur yang barokah.

Umur yang barokah itu artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, yang setiap detiknya di isi dengan amal ibadah. Seseorang yang mengisi hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan di isi
dengan banyak bernostalgia (berangan-angan) tentang masa mudanya, iapun cenderung kecewa dengan ketuaannya (post-power syndrome).

Disamping itu pikirannya terfokus pada bagaimana caranya menikmati sisa hidupnya, maka ia pun sibuk berangan-angan terhadap kenikmatan dunia yang belum ia sempat rasakan, hatinya kecewa bila ia tidak mampu menikmati kenikmatan yang diangankannya. Sedangkan orang yang mengisi umurnya dengan banyak mempersiapkan diri untuk akhirat (melalui amal ibadah) maka semakin tua semakin rindu ia untuk bertemu dengan Sang Penciptanya. Hari tuanya di isi dengan bermesraan dengan Sang Maha Pengasih. Tidak ada rasa takutnya untuk meninggalkan dunia ini, bahkan ia penuh harap untuk segera merasakan keindahan alam kehidupan berikutnya seperti yang dijanjikan ALLAH. Inilah semangat "hidup" orang-orang yang barokah umurnya.

Berbahagialah orang-orang yang umurnya barokah.

Demikianlah pesan-pesan dari Ibnu Abbas rodhiyallahu 'anhu. mengenai 7 indikator kebahagiaan dunia.

Bagaimana caranya agar kita dikaruniakan ALLAH ke tujuh buah indikator kebahagiaan dunia tersebut? Selain usaha keras kita untuk memperbaiki diri, maka mohonlah kepada ALLAH Subhanahu wa Ta'ala dengan sesering dan se-khusyu' mungkin membaca do'a "sapu jagat", yaitu do'a yang paling sering dibaca oleh Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam. Dimana baris pertama do'a tersebut "Rabbanaa aatina fid dunyaa khasanah" yang artinya "Ya ALLAH karuniakanlah aku kebahagiaan di dunia", mempunyai makna bahwa kita sedang meminta kepada ALLAH ke tujuh indikator kebahagiaan dunia yang disebutkan Ibnu Abbas rodhiyallahu 'anhu, yaitu hati yang selalu syukur, pasangan hidup yang sholeh/sholehah, anak yang sholeh, teman-teman atau lingkungan yang sholeh, harta yang halal, semangat untuk memahami ajaran agama, dan umur yang barokah.

Sedangkan mengenai kelanjutan do'a sapu jagat tersebut yaitu "wa fil aakhirati khasanah" yang artinya "dan juga kebahagiaan di akhirat", untuk memperolehnya hanyalah dengan rahmat ALLAH. Kebahagiaan akhirat itu bukan surga tetapi rahmat ALLAH, kasih sayang ALLAH . Surga itu hanyalah sebagian kecil dari rahmat ALLAH, kita masuk surga bukan karena amal sholeh kita, tetapi karena rahmat ALLAH.

Amal sholeh yang kita lakukan sepanjang hidup kita (walau setiap hari puasa dan sholat malam) tidaklah cukup untuk mendapatkan tiket masuk surga. Amal sholeh sesempurna apapun yang kita lakukan seumur hidup kita tidaklah sebanding dengan nikmat surga yang
dijanjikan ALLAH.

Kata Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam,

"Amal sholeh yang kalian lakukan tidak bisa memasukkan kalian ke surga". Lalu para sahabat bertanya: "Bagaimana dengan Engkau ya Rasulullah?" Jawab
Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam, "Amal sholeh saya pun juga tidak cukup" Lalu para sahabat kembali bertanya, "Kalau begitu dengan apa kita masuk surga?" Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam kembali menjawab, "Kita dapat masuk surga hanya karena rahmat dan kebaikan ALLAH semata."


Sholat kita, puasa kita, taqarub kita kepada ALLAH sebenarnya bukan untuk surga tetapi untuk mendapatkan rahmat ALLAH. Dengan rahmat ALLAH itulah kita mendapatkan surga ALLAH. Insya ALLAH, Aamiin...


Oleh: Ust. Aam Aminuddin

Hikmah Kesucian Nasab Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam




Oleh: Abdullah Saleh Hadrami

Nasab Garis Keturunan Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam

Beliau adalah Muhammad bin Abdillah bin Abdil Muththalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusyai bin Kilab.

Dari kakek Beliau ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam yang kelima yaitu Kilab bersambung sampai kakek yang keduapuluh yaitu ?Adnan dan ?Adnan adalah keturunan Nabi Ismail putera Nabi Ibrahim ??Alaihis Salam.

Ibu Beliau adalah Aminah binti Wahb bin Abdi Manaf bin Zuhrah bin Kilab. Jadi ayah dan ibu Beliau berasal dari nasab yang satu yaitu keduanya bertemu pada kakek yang kelima yaitu Kilab.

Kesucian Nasab Beliau ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam

Allah Ta?ala berkehendak agar Nabi ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam menjadi orang yang paling mulia, terhormat dan tinggi nasabnya diantara kaum dan bangsanya.

Dari Watsilah bin Al-Atsqa? ?Radhiallahu ?Anhu bahwasanya Nabi ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam bersabda: ?Sesungguhnya Allah Ta?ala memilih Ismail ??Alaihis Salam diantara putera Ibrahim ??Alaihis Salam, dan memilih Kinanah diantara anak cucu Ismail ??Alaihis Salam, dan memilih suku Quraisy diantara keturunan Kinanah, dan memilih Bani Hasyim dari Quraisy, serta memilihku dari Bani Hasyim?. (HR. Muslim).

Abu Sufyan ketika masih kafir tidak bisa mengingkari ketinggian nasab Beliau ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam padahal Abu Sufyan sangat memusuhi Beliau ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam , yaitu ketika Heraklius bertanya kepada Abu Sufyan tentang nasab Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam, dia menjawab: ?Dia (Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam ) bernasab baik diantara kami? (HR. Bukhari).

Pelajaran dan Suri Tauladan :

- Seseorang apabila berasal dari keturunan yang terhormat dan mulia maka akan di dengar oleh orang lain seruannya, karena kebiasaan manusia adalah meremehkan seseorang yang berasal dari lingkungan atau nasab yang kurang baik.

- Memang benar bahwa Islam tidak menjadikan nasab sebagai ukuran tanpa di sertai amal perbuatan, akan tetapi seseorang yang mempunyai nasab mulia dan amal perbuatan yang terpuji tentu mendapatkan nilai lebih dan kedudukan terhormat serta lebih dekat dengan kesuksesan dari yang lain.

- Allah Ta?ala berkehendak dengan hikmahNya agar Rasulullah Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam menjadi orang yang terhormat dan mulia nasabnya sehingga tidak memungkinkan musuh-musuh Islam untuk menuduh Beliau sebagai orang yang mencari kedudukan dan ingin merubah status sosialnya.

link: http://www.kajianislam.net/2007/04/hikmah-kesucian-nasab-rasulullah-%96shallallahu-%91alaihi-wa-%91ala-alihi-wa-sallam/

Minggu, 02 Oktober 2011

JAYALAH ISLAM

AL-?IZZAH (KEMULIAAN) HANYA MILIK ISLAM
DAN
MASA DEPAN DI TANGAN ISLAM

Oleh: Abdullah Saleh Hadrami

Segala puji hanya bagi Allah Ta?ala, Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah, keluarga, para sahabat dan pengikut setia mereka sampai hari kiamat, Amma ba?du:

Urgensi Materi Ini

1. Ummat Islam saat ini merasakan kelemahan dan kekalahan
2. Kita menangkap dan melihat apa yang terjadi kepada kaum muslimin di manapun mereka berada
3. Kita mendengar jeritan kaum wanita yang ditinggal mati oeh sanak keluarga mereka dan menyaksikan kehinaan yang menimpa kaum muslimin

Diantara Makna Al?Izzah (Kemuliaan)

1. Semangat jiwa dan ketinggiannya dari yang lain
2. Kekuatan dalam kebenaran dan tidak ada kehinaan (ketundukan) dihadapan kebatilan
3. Hendaklah seorang muslim kasih sayang dan merendah terhadap saudara-saudaranya

KEMULIAAN ISLAM MENURUT AL QURAN

Al-?Izzah (Kemuliaan / Kekuatan) Hanyalah Bagi Allah, Rasul-Nya dan Orang-Orang Mukmin

وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَا يَعْلَمُونَ

"Padahal Al-?Izzah (kemuliaan / kekuatan) itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui.? (QS. Al-Munaafiquun: 8)

Kemenangan Islam Atas Agama-Agama Lain

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

? Dia yang mengutuskan RasulNya dengan petunjuk dan agama yang benar(agama Islam), supaya Dia memenangkannya dan meninggikannya atas segala agama yang lain, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai? (QS. At-Taubah: 33)

Mukmin Sebagai Khalifah Di Muka Bumi

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

?Dan Allah telah menjanjikan bagi orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amalan soleh, bahawa Allah akan mengangkat mereka menjadi khalifah di muka bumi, sebagaimana orang-orang dahulu telah menjadi khalifah, dan Allah akan menetapkan agama mereka(Islam) yang diridhainya untuk mereka, dan akan menggantikan ketakutan mereka dengan keamanan. Mereka menyembah Aku dan tidak menyekutukan Aku dengan sesuatu juapun. Barang siapa yang kafir sesudah itu, maka mereka itulah orang yang fasik.? (QS. An-Nur: 55)

Pertolongan Allah kepada Mukminin

حَتَّى إِذَا اسْتَيْئَسَ الرُّسُلُ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ قَدْ كُذِبُوا جَاءَهُمْ نَصْرُنَا فَنُجِّيَ مَنْ نَشَاءُ وَلَا يُرَدُّ بَأْسُنَا عَنِ الْقَوْمِ الْمُجْرِمِينَ

?Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan mereka) dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada para rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan orang-orang yang Kami kehendaki. Dan tidak dapat ditolak siksa Kami dari pada orang-orang yang berdosa.? (QS. Yusuf: 110)

Hancurnya Rencana Makar Dan Tipu Daya Musuh

وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ

?Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya mereka dan Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya.?( QS. Al Anfal: 30)

KEMULIAAN ISLAM MENURUT AS SUNNAH

Tersebarnya Islam Di Seluruh Dunia

عَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ قَالَ، سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: لَيَبْلُغَنَّ هَذَا الْأَمْرُ مَا بَلَغَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَلَا يَتْرُكُ اللَّهُ بَيْتَ مَدَرٍ وَلَا وَبَرٍ إِلَّا أَدْخَلَهُ اللَّهُ هَذَا الدِّينَ بِعِزِّ عَزِيزٍ أَوْ بِذُلِّ ذَلِيلٍ عِزًّا يُعِزُّ اللَّهُ بِهِ الْإِسْلَامَ وَذُلًّا يُذِلُّ اللَّهُ بِهِ الْكُفْرَ.
وَكَانَ تَمِيمٌ الدَّارِيُّ يَقُولُ قَدْ عَرَفْتُ ذَلِكَ فِي أَهْلِ بَيْتِي لَقَدْ أَصَابَ مَنْ أَسْلَمَ مِنْهُمْ الْخَيْرُ وَالشَّرَفُ وَالْعِزُّ وَلَقَدْ أَصَابَ مَنْ كَانَ مِنْهُمْ كَافِرًا الذُّلُّ وَالصَّغَارُ وَالْجِزْيَةُ.

Dari Tamim Ad-Daari ?Radhiallahu ?Anhu berkata, aku telah mendengar Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam bersabda: ?Sesungguhnya, urusan ini (Islam) akan sampai ke mana saja yang sampai oleh malam dan siang. Allah tidak akan meninggalkan sebuah rumahpun daripada penduduk dusun dan kampung melainkan Allah akan memasukkan ke dalamnya agama ini, dengan memuliakan orang yang mulia ataupun dengan menghinakan orang yang hina, yaitu Allah muliakan dengan Islam dan menghinakan dengan kekufuran.?
Berkata Tamim Ad-Daari ?Radhialahu ?Anhu: Aku telah melihat hal itu pada keluargaku. Sungguh yang memeluk Islam diantara mereka mendapat kebaikan, kehormatan dan kemuliaan, dan yang kafir diantara mereka mendapatkan kehinaan, kerendahan dan kewajiban membayar jizyah. (HR. Imam Ahmad dll dengan sanad Sahih)

Kekuasaan Islam Di Timur Dan Barat

" إن الله زوى ( أي جمع و ضم ) لي الأرض ، فرأيت مشارقها و مغاربها و إن أمتي سيبلغ ملكها ما زوي لي منها " . الحديث

Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam bersabda:? Sesungguhnya Allah telah melipatkan bumi bagiku (menghimpunkan dan mengumpulkannya) lalu aku dapat melihat timur dan baratnya. Sesungguhnya kekuasaan umatku akan sampai ke semua tempat bumi yang dilipatkan bagiku..? (HR. Muslim dll)

Kemenangan Muslimin Atas Yahudi

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ، فَيَقْتُلُهُمْ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ، فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوْ الشَّجَرُ، يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ، إِلَّا الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ".

Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam bersabda: ?Tidak akan terjadi kiamat sehingga muslimin memerangi Yahudi. Mereka diperangi oleh muslimin sehingga orang yahudi bersembunyi dibalik batu dan pohon. Batu dan pohon itu berkata: Wahai muslim, wahai hamba Allah, Ini dia yahudi berada dibelakangku, kemarilah dan bunuhlah dia. Melainkan pohon Gharqad. Sesungguhnya ia adalah daripada pohon Yahudi? (HR. Muslim)

Kembalinya Khilafah Di Atas Manhaj Nubuwwah

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ثُمَّ سَكَتَ

Dari Hudzaifah ?Radhiallahu ?Anhu, bahwa Nabi ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam bersabda: ?Akan terjadi zaman kenabian di kalangan kamu sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah untuk terjadi. Kemudian Allah mengangkatkannya (menghilangkannya) ketika Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian terjadi khilafah di atas manhaj kenabian. Maka berlangsunglah ia sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah untuk berlangsung. Kemudian Allah mengangkat ketika Dia mengkehendakinya. Kemudian berlaku pemerintahan raja yang ?menggigit? (dzalim). Maka berlakulah ia sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian Allah megangkatkannya. Kemudian berlaku pemerintahan raja ?paksaan? (tangan besi). Maka berlakulah ia sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian Allah mengangkatkannya ketika Dia mengkehendaki. Kemudian terjadi khilafah di atas manhaj kenabiaan.? Kemudian beliau terdiam. (HR. Imam Ahmad dll dengan sanad Sahih)

BAGAIMANA MERAIH AL?IZZAH (KEMULIAAN)?

Dakwah Islamiyah harus ditata sedemikian rupa sehingga sanggup menghimpun basis kekuatan ummat di segala bidang. Kekuatan ummat yang akan menggentarkan musuh-musuh Allah.

Allah Ta?ala berfirman: ?Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya.? (QS.Al Anfaal:60 )

Maka menjadi kewajiban setiap Muslim untuk membina diri, keluarga dan masyarakatnya agar menjadi basis kekuatan Islam. Manakala setiap pribadi Muslim melakukan upaya ini dengan tekun, tidak kenal menyerah dan terus menerus, insya Allah akan tercetaklah secara nyata basis kekuatan Islam dalam masyarakat sebagai upaya mengembalikan kemuliaan ke tangan Islam.

Peran Pemuda Dalam Perjuangan Dakwah

Dalam rentetan perjalanan sejarah Dakwah Islam yang panjang, pemuda memegang peran penting. Dalam Al-Qur?an sendiri terdapat banyak kisah keberanian pemuda. Ada pemuda Ashabul Kahfi, Musa, Yusuf, Ibrahim, Isa -Alaihimus Salam dan lain-lain.

Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam pun ketika diangkat menjadi rasul berumur 40 tahun. Pengikut beliau juga banyak dari kalangan pemuda. Di antaranya Ali bin Abi Thalib, Usamah bin Zaid, Zubair bin Awwam, dll.

Pemuda gagah berani yang hidupnya didedikasikan hanya bagi kejayaan dan kemuliaan Islam seperti itulah yang sanggup memikul beban dakwah dan bersedia berkorban serta menghadapi berbagai tantangan dengan penuh kesabaran.

Karenanya, apabila kejayaan Islam masa lalu muncul akibat Dakwah Islam yang banyak ditopang Pemuda Islam yang memiliki sifat dan sikap perjuangan gigih, yang sanggup menyisihkan waktu siang dan malam demi kepentingan Islam, maka demikian juga dengan masa depan Islam.

Pemuda menjadi tulang punggung dari kebangkitan itu. Fenomena kembalinya pemuda kepada kehidupan Ajaran Islam, memakmurkan kembali masjid, semaraknya kegiatan keagamaan di kalangan mereka menjadi pertanda baik keberlangsungan proses kebangkitan Islam.

Wahai para Pemuda! Ketahuilah bahwa kamu sekalian bukanlah hidup untuk dirimu sediri dan bukan pula untuk tanah airmu yang kecil. Akan tetapi kamu hidup adalah untuk alam yang besar ini, yakni Dunia Islam. Karena sesungguhnya kamu adalah pemimpin di masa depan, hari depan itu adalah untukmu..

Demikianlah, pemuda Islam harus tampil mengusung dada di garda perjuangan untuk kejayaan Islam wal muslimin.

DIANTARA KEKUATAN YANG HARUS DIPERHATIKAN DAN DITUMBUH KEMBANGKAN DEMI MERAIH KEJAYAAN ISLAM

1. KEKUATAN AKIDAH
Yaitu dengan menjadikan iman kepada Allah Ta?ala sebagai basis kesadaran, keyakinan, motivasi dan kekuatan penggerak dalam melakukan perjuangan agar sikap dan posisi perjuangan selalu berada di atas kebenaran.

2. KEKUATAN ILMU
Yaitu mengembalikan semua gagasan, pemikiran dan konsep perubahan serta jalan yang ditempuh dengan bersumber dan merujuk kepada Al-Qur?an dan As-Sunnah.

3. KEKUATAN AKHLAQ
Yaitu adanya rasa keterikatan, semangat kebersamaan, persaudaraan, semangat berkorban, solidaritas personal dan organisasi serta keyakinan akan kemenangan.
Allah Ta?ala berfirman: ?Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.? (QS. Al-Anfaal: 46)

4. KEKUATAN JIHAD DAN SIYASAH
Yaitu agar ummat Islam dengan pasti mampu mengantisipasi gerakan lawan sekaligus usaha memukul balik serangan lawan.
Jihad meliputi: Jihad an-Nafs (Mengalahkan Hawa Nafsu), Jihad Melawan Syetan, Jihad Melawan Ahli Maksiat, Jihad terhadap Orang Munafik, dan Jihad terhadap Orang Kafir.

5. KEKUATAN MATERI DAN DOA
Materi sebagai faktor pendukung yang penting dalam menyediakan sarana-sarana dakwah dan kelangsungan dakwah Islamiyah dan Doa adalah senjata orang mukmin.
Hendaklah kita memperbanyak berdoa dan mengajak kaum muslimin dimana saja berada untuk berdoa demi tercapainya kemuliaan Islam. Hanya kepada Allah jualah kami berharap. Semoga Bermanfaat, amien.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah, keluarga, para sahabat dan pengikut setia mereka sampai hari kiamat dan Segala puji hanya bagi Allah Ta?ala.

نَحْنُ قَوْمٌ أَعَزَّنَا اللهُ بِاْلإِسْلاَمِ فَمَهْمَا ابْتَغَيْنَا الْعِزَّةَ بِغَيْرِهِ أَذَلَّنَا اللهُ
Kita adalah kaum yang dimuliakan Allah dengan Islam,
apabila kita mencari kemuliaan dengan selain Islam
pasti Allah menghinakan kita


(Disampaikan Pada 5 Rajab 1428 H / 20 Juli 2007 M Dalam Kajian Akbar MERAIH KEMBALI KEJAYAAN ISLAM di Masjid Muhajirin ITN Malang) 

link:http://www.kajianislam.net/2007/07/jayalah-islamku/

KEHIDUPAN ALAM KUBUR SETELAH KEMATIAN...

KEHIDUPAN ALAM KUBUR SETELAH KEMATIAN...

oleh Khalilah Ulfah Mariah 'Arief' pada 23 Mei 2011 jam 14:35
Bissmillahirohmannirohim,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatu.

Pada sahabatku sekalian hanya berbagi sedikit pengetahuan, semoga bermanfaat.

Diriwayatkan dari Abu Hurarirah bahwa, Rasulullah bersabda “Apabila sesorang dari kamu berada dalam keadaan tasyahud, maka hendaklah dia memohon perlindungan kepada Allah dari empat perkara dalam doanya: Ya Allah! Sesesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari siksa Jahannam, siksa kubur, fitnah ketika hidupdan setelah mati set adari kejahatn fitnah Dajjal” (HR. Bukhari)

Tak seorangpun dapat mengetahui keadaan di kubur. Kecuali Allah saja yang mengetahuinya. Karena siksa atau nikmat kubur sudah diatur semuanya oleh Allah, sesuai dengan amal dabn ibadah makhluk-Nya. Diterangkan dalam hadist, jikalau orang yang dikubur orang yang shaleh, maka ia akan menerima balasan yang baik, itulah nikmat kubur. Anas Bin Malik meriwayatkan, Nabi SAW bersabda,

Apabila seseorang hamba dikebumikan didalam kuburnya kemudian di tinggalkan oleh kawan-kawanya, niscaya di akan mendengar bunyi hentakan tapak sepatu mereka. Kemudian dia akan didatangi oleh dua malaikat lalu mendudukannya dan bertanya: “apa pendapatmu tentang lelaki ini wahai Nabi Muhammad?” Beliau bersabda lagi, “Sekitarnya dia orang mukmin, niscaya dia akan menjawab, aku bersaksi bahwa dia hamba Allah dan pesuruh-Nya.” Lalu diberitahu kepadanya. “Lihatlah tempatmu di neraka, seseungguhnya Allah telah menggantikannya dengan surga.” Nabi SAW bersabda. “Dia dapat melihat kedua-duanyayaitu surga dan neraka.”


Setelah dia dapat menjawab pertanyaan Munkar dan Nakir, dia tidak mendapat siksaan, karena jawabanya benar, lalu malaikat itu pergi. Setelah malaikat itu pergi, kedengaran orang datang mengucap salam. Dilihatnya orang itu serupa benar dengan dirinya tapi dia lebih bagus dan memakai pakaian indah. Orang itu lalu bertanya “ Siapa engkau?”
Jawabnya “Aku ini amalmu. Datang untuk menemani kamu”

Orang itu merasa gembira sekali kedatangan amalnya menjadi teman. Ia merasa beruntung, di situ baru diketahui bahwa dia telah beramala shalih dan mendapat karunia dari Allah. Kemudian orang itu disuruh tidur sepertitidurnya pengantin baru. Kuburnya terasa lapang terbuka. Dia berada di suatu alam yang sangat asing baginya. Dia merasa tidak mati dan dia tetap hidup di situ, menanti sampai hari kebangkitan dari alam kubur.

Akan tetapi bagi mereka yang durhaka, setelah orang yang mengantarnya kembali beberapa langkah, si mati merasa hidup kembali. Ia merasa di suatu alam yang sangat asing, sunyi, dan sepi, seperti terasa dalam mimpi, yang menjadi kenyataan baginya. Sadarlah ia sekarang, bahwa ia telah berada di alam lain seorang diri, terpisah dari dunia,terpisah dari sanak keluarganya, berpisah dari semua yang dimilikinya.

Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Tiga perkara yang akan mengikuti mayat dan dua darinya akan pulang. Hanya satu saja yang akan bersamanya dalam kubur. Perkara itu adalah: Kaum kerabat, harta benda, dan amalannya. Semua kaum kerabat dan harta bendanya akam pulang, yang kekal bersamanya ialah amalannya”
Kini mereka baru percaya. Inilah yang dinamakan mati, meski dia merasa hidup, tetapi tidak dapat berbuat apa-apa. Meskipun ia berteriak sekuat tenaga, tetapi tidak akan dapat didengar orang. Ia dapat mendengar suara orang yang masih hidup. Tapi, yang masih hidup tidak dapat mendengar suaranya. Dia dapat melihat orang yang masih hidup, tapi yang masih hidup tidak dapat melihat dia. Dia seperti terkurung di dalam sangkar kaca. Dia dapat melihat barang di sekelilingnya, tapi dia tidak dapat bergerak kemana-mana.

Allah menerangkan dalam firman-Nya. “Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati mendengar” (QS. Naml 27:80)
“Dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar” (QS. Fatir 35:22)

Sekarang ia sadr bahwa dia telah berada di alam yang ia sendiri belum kenal yaitu alam Barzakh. Entah berapa lama dia berada di sana, ia sendiri tidak tahu, hanya Allah yang mengetahui.

“Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kabur) menurut ketetapan Allah, sampai hari kebangkitan (kiamat): maka inilah hari berbangkit itu, akan tetapi kamu selalu tidak meyakini (nya)” (QS. Rum 30:56)

Seorang yang baru masuk alam kubur atau alam Barzakh, di kala itu dia terkenang perbuatannya, teringat dosanya, dan dia hanya bisa menyesalinya. Mengapa dia selalu menuruti hawa nafsunya. Mengapa si berlengah-lengah saja? Mengapa dia tidak mau segera bertaubat? Padahal suara hatinya yang suci selalu memberi peringatan. Dalam riwayat Anas, Rasulullah bersabda.

“Seandainya anak Adam mempunyai dua lembah harta, tentu dia masih menginngikan yang ketiga. Padahal yang memenuhi perut anak Adam hanyalah tanah-tanah (kuburnya) dan Allah tetap menerima taubat orang yang ingin bertaubat”

Timbullah penyesalan yang tidak habis-habisnya. Tiba-tiba dilihatnya du makhluk raksasa datang menghampirinya. Seram dan menakutkan sehingga gemetar sendi dan tulangnya, dialah malaikat Munkar dan Nakir.

“Hai insane yang durhaka! Sekarang menjawablah pertanyaan kami. Bersiaplah engkau untuk menjawabnya”
“Siapakah Tuhanmu?”
“Siapakah Nabimu?”
“Apa agamamu?”
“Dan siapakah saudaramu?”

Mendengar pertanyaan malaikat itu, ia menjadi gugup. Bibirnya gemetar, terasa berat menjawabnya. Munkar dan Nakir menjadi murka, seketika itu mereka mengangkat cambuknya. “Terimalah hadiah dari kami!”

Seketika itu dicambuklah tubuhnya betubu-tubi. Ia melolong menjerit kesakitan tetpi du malaikat itu tidak merasa belas kasihan. Dihantamnya terus cambuk itu berkali-kali. Setelah malaikat itu pergi tidak lama munculah sesosok tubuh manusia dengan rupa yang sngat buruk dan menjijikan, sekujur badannya penuh koreng dari koreng itu mengalirlah darah dan nanah yang yang sngat busuk baunya pakaiannya rombeng, compang-camping.

“Hai insan durhaka! Tidak usah kau mengusirku, bagaimana pun juga aku tidak akan pergi meninggalkan kamu! Tahu kah kamu akulah amalmu, karena perbuatanmulah aku begini. Hidupmu hanya menuruti hawa nafsu. Tidaj satupun amalmu yang shaleh mengapa kamu jijik melihat keadaanlu begini? Sedangkan ketika hidupme tidak segan-segan berbuat amal yang keji? Maka aku tidak akan pisah denganmu selamanya!”

Setelah orang yang menjijikan itu menerangkan siapa dirinya, lalu lompatlah ia menubruk, merangkul, sekuat-kuatnya. Meskipun ia berontak untuk melepaskan diri tidak bisa. Semakin berontak semakin kuat rangkulan itu.

Diriwayatkan dari Abu Ayyub bahwa, “Rasulullah keluar setelah matahari terbenam lalu terdengar suara, kemudia baginda bersabda: Orang yahudi sedang disiksa di dalam kuburnya.” (HR. Bukhari)

Demikian antara lain siksa kubur bermacam-macam siksanya, bagaimana bermacam pula dosa yang telah dilakukan.

Allah berfirman. “Dan sesungguhnya kami jadikan untuk isi neraka jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah) mereka itu bagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lag. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A’raf 7:175)

Lalu bagaimana dengan kita?