Sabtu, 27 Agustus 2011

hati-hati cari istri

Rasulullah SAW dalam sebuah hadist menegaskan bahwa “Jauhilah olehmu si cantik yang beracun lalu seorang sahabat bertanya, ”Wahai Rasulullah siapakah si cantik yang beracun itu?” Rasulullah SAW bersabda, “Perempuan yang cantik tetapi dalam lingkungan yang jahat.”Dalam hadist lain Rasulullah SAW menjelaskan janganlah kalian mengawini para wanita karena kecantikan mereka, karena barangkali kecantikan mereka itu akan membinasakannya. Dan janganlah kalian mengawini wanita karena harta-harta mereka, itu akan menyelewengkanya. Akan tetapi kawinilah mereka atas dasar agama. Dan sesunguhnya budak wanita yang cacat telinganya dan hitam warnanya, tetapi beragama itu lebih utama” (HR. Ibnu Majah).

Dua Hadis Rosululloh ini mengindikasikan bahwa wanita yang mempunyai agama adalah wanita yang berbahagia, sebab Ia adalah wanita yang menadi pilihan “terbaik” dari seorang pria. Bahkan Rasulullah SAW. dalam hadist diatas “ sempat” menyatakan sesungguhnya budak wanita yang cacat telinganya dan hitam warna kulitnya jauh lebih utama ketibang wanita cantik yang tumbuh dilingkungan (miliu) yang rusak. Dinyatakan, “Pada suatu hari Musanif mendengarkan siaran radio yang membicarakan seorang laki-laki yang ditanya “Apakah kamu senang mempunyai seoarang istri yang cantik?” laki-laki itu menjawab, “tidak”. Kemudian dia ditanya kembali, “Adakah orang yang tidak menyukai kecantikan yang memikat?” laki-laki itu menjawab. “sesungguhnya kecantikan yang memikat menyebabkan ketenangan yang menyejukan hati dan sekaligus kesedihan yang tiada habisnya”. Jawaban laki-laki ini membuat Mushanif menjadi sangat kagum. Oleh karena itu kepribadian yang dicari adalah agamanya, tabiatnya, kebaikannya, keturunannya, pendidikan serta kepandaiannya. Meski demikian bukan berarti tidak memandang suatu kecantikan.
Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Nasai yang artinya “Wanita yang terbaik adalah bila kamu melihatnya ia meyenangkanmu, bila kamu perintah mematuhimu, bila kamu berjanji diterimanya dengan baik, dan bila kamu pergi (ia) bisa memelihara dirinya dan hartanya.” (HR. An-Nasai dan lainnya)

Dari hadist ini dapat diambil kesimpulan bahwa wanita yang sholehah adalah wanita yang senantiasa senang manakala ia dilihat oleh sang suami, patuh terhadap perintahnya selama perintah tersebut tidak untuk melakukan kemaksiatan kepada Allah serta mampu menjaga diri dan kehormatan keluarga. Wanita yang seperti inilah yang disebut kitab Kama Sutra sebagai wanita yang berbudi luhur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar