Minggu, 02 Oktober 2011

KEHIDUPAN ALAM KUBUR SETELAH KEMATIAN...

KEHIDUPAN ALAM KUBUR SETELAH KEMATIAN...

oleh Khalilah Ulfah Mariah 'Arief' pada 23 Mei 2011 jam 14:35
Bissmillahirohmannirohim,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatu.

Pada sahabatku sekalian hanya berbagi sedikit pengetahuan, semoga bermanfaat.

Diriwayatkan dari Abu Hurarirah bahwa, Rasulullah bersabda “Apabila sesorang dari kamu berada dalam keadaan tasyahud, maka hendaklah dia memohon perlindungan kepada Allah dari empat perkara dalam doanya: Ya Allah! Sesesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari siksa Jahannam, siksa kubur, fitnah ketika hidupdan setelah mati set adari kejahatn fitnah Dajjal” (HR. Bukhari)

Tak seorangpun dapat mengetahui keadaan di kubur. Kecuali Allah saja yang mengetahuinya. Karena siksa atau nikmat kubur sudah diatur semuanya oleh Allah, sesuai dengan amal dabn ibadah makhluk-Nya. Diterangkan dalam hadist, jikalau orang yang dikubur orang yang shaleh, maka ia akan menerima balasan yang baik, itulah nikmat kubur. Anas Bin Malik meriwayatkan, Nabi SAW bersabda,

Apabila seseorang hamba dikebumikan didalam kuburnya kemudian di tinggalkan oleh kawan-kawanya, niscaya di akan mendengar bunyi hentakan tapak sepatu mereka. Kemudian dia akan didatangi oleh dua malaikat lalu mendudukannya dan bertanya: “apa pendapatmu tentang lelaki ini wahai Nabi Muhammad?” Beliau bersabda lagi, “Sekitarnya dia orang mukmin, niscaya dia akan menjawab, aku bersaksi bahwa dia hamba Allah dan pesuruh-Nya.” Lalu diberitahu kepadanya. “Lihatlah tempatmu di neraka, seseungguhnya Allah telah menggantikannya dengan surga.” Nabi SAW bersabda. “Dia dapat melihat kedua-duanyayaitu surga dan neraka.”


Setelah dia dapat menjawab pertanyaan Munkar dan Nakir, dia tidak mendapat siksaan, karena jawabanya benar, lalu malaikat itu pergi. Setelah malaikat itu pergi, kedengaran orang datang mengucap salam. Dilihatnya orang itu serupa benar dengan dirinya tapi dia lebih bagus dan memakai pakaian indah. Orang itu lalu bertanya “ Siapa engkau?”
Jawabnya “Aku ini amalmu. Datang untuk menemani kamu”

Orang itu merasa gembira sekali kedatangan amalnya menjadi teman. Ia merasa beruntung, di situ baru diketahui bahwa dia telah beramala shalih dan mendapat karunia dari Allah. Kemudian orang itu disuruh tidur sepertitidurnya pengantin baru. Kuburnya terasa lapang terbuka. Dia berada di suatu alam yang sangat asing baginya. Dia merasa tidak mati dan dia tetap hidup di situ, menanti sampai hari kebangkitan dari alam kubur.

Akan tetapi bagi mereka yang durhaka, setelah orang yang mengantarnya kembali beberapa langkah, si mati merasa hidup kembali. Ia merasa di suatu alam yang sangat asing, sunyi, dan sepi, seperti terasa dalam mimpi, yang menjadi kenyataan baginya. Sadarlah ia sekarang, bahwa ia telah berada di alam lain seorang diri, terpisah dari dunia,terpisah dari sanak keluarganya, berpisah dari semua yang dimilikinya.

Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Tiga perkara yang akan mengikuti mayat dan dua darinya akan pulang. Hanya satu saja yang akan bersamanya dalam kubur. Perkara itu adalah: Kaum kerabat, harta benda, dan amalannya. Semua kaum kerabat dan harta bendanya akam pulang, yang kekal bersamanya ialah amalannya”
Kini mereka baru percaya. Inilah yang dinamakan mati, meski dia merasa hidup, tetapi tidak dapat berbuat apa-apa. Meskipun ia berteriak sekuat tenaga, tetapi tidak akan dapat didengar orang. Ia dapat mendengar suara orang yang masih hidup. Tapi, yang masih hidup tidak dapat mendengar suaranya. Dia dapat melihat orang yang masih hidup, tapi yang masih hidup tidak dapat melihat dia. Dia seperti terkurung di dalam sangkar kaca. Dia dapat melihat barang di sekelilingnya, tapi dia tidak dapat bergerak kemana-mana.

Allah menerangkan dalam firman-Nya. “Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati mendengar” (QS. Naml 27:80)
“Dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar” (QS. Fatir 35:22)

Sekarang ia sadr bahwa dia telah berada di alam yang ia sendiri belum kenal yaitu alam Barzakh. Entah berapa lama dia berada di sana, ia sendiri tidak tahu, hanya Allah yang mengetahui.

“Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kabur) menurut ketetapan Allah, sampai hari kebangkitan (kiamat): maka inilah hari berbangkit itu, akan tetapi kamu selalu tidak meyakini (nya)” (QS. Rum 30:56)

Seorang yang baru masuk alam kubur atau alam Barzakh, di kala itu dia terkenang perbuatannya, teringat dosanya, dan dia hanya bisa menyesalinya. Mengapa dia selalu menuruti hawa nafsunya. Mengapa si berlengah-lengah saja? Mengapa dia tidak mau segera bertaubat? Padahal suara hatinya yang suci selalu memberi peringatan. Dalam riwayat Anas, Rasulullah bersabda.

“Seandainya anak Adam mempunyai dua lembah harta, tentu dia masih menginngikan yang ketiga. Padahal yang memenuhi perut anak Adam hanyalah tanah-tanah (kuburnya) dan Allah tetap menerima taubat orang yang ingin bertaubat”

Timbullah penyesalan yang tidak habis-habisnya. Tiba-tiba dilihatnya du makhluk raksasa datang menghampirinya. Seram dan menakutkan sehingga gemetar sendi dan tulangnya, dialah malaikat Munkar dan Nakir.

“Hai insane yang durhaka! Sekarang menjawablah pertanyaan kami. Bersiaplah engkau untuk menjawabnya”
“Siapakah Tuhanmu?”
“Siapakah Nabimu?”
“Apa agamamu?”
“Dan siapakah saudaramu?”

Mendengar pertanyaan malaikat itu, ia menjadi gugup. Bibirnya gemetar, terasa berat menjawabnya. Munkar dan Nakir menjadi murka, seketika itu mereka mengangkat cambuknya. “Terimalah hadiah dari kami!”

Seketika itu dicambuklah tubuhnya betubu-tubi. Ia melolong menjerit kesakitan tetpi du malaikat itu tidak merasa belas kasihan. Dihantamnya terus cambuk itu berkali-kali. Setelah malaikat itu pergi tidak lama munculah sesosok tubuh manusia dengan rupa yang sngat buruk dan menjijikan, sekujur badannya penuh koreng dari koreng itu mengalirlah darah dan nanah yang yang sngat busuk baunya pakaiannya rombeng, compang-camping.

“Hai insan durhaka! Tidak usah kau mengusirku, bagaimana pun juga aku tidak akan pergi meninggalkan kamu! Tahu kah kamu akulah amalmu, karena perbuatanmulah aku begini. Hidupmu hanya menuruti hawa nafsu. Tidaj satupun amalmu yang shaleh mengapa kamu jijik melihat keadaanlu begini? Sedangkan ketika hidupme tidak segan-segan berbuat amal yang keji? Maka aku tidak akan pisah denganmu selamanya!”

Setelah orang yang menjijikan itu menerangkan siapa dirinya, lalu lompatlah ia menubruk, merangkul, sekuat-kuatnya. Meskipun ia berontak untuk melepaskan diri tidak bisa. Semakin berontak semakin kuat rangkulan itu.

Diriwayatkan dari Abu Ayyub bahwa, “Rasulullah keluar setelah matahari terbenam lalu terdengar suara, kemudia baginda bersabda: Orang yahudi sedang disiksa di dalam kuburnya.” (HR. Bukhari)

Demikian antara lain siksa kubur bermacam-macam siksanya, bagaimana bermacam pula dosa yang telah dilakukan.

Allah berfirman. “Dan sesungguhnya kami jadikan untuk isi neraka jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah) mereka itu bagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lag. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A’raf 7:175)

Lalu bagaimana dengan kita?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar