Bismillah…
Tulisan
ini teruntuk teman-teman yang telah “berhasil” membuat hati saya
bergetar.
Ya…sebuah getaran syukur yang juga membuat diri ini malu luar
biasa..
Sebenarnya rasa kagum ini sudah lama…
.tapi baru
sekarang bisa tertuangkan dalam rangkaian kata sederhana. Siapa mereka ?
hmm….mereka adalah orang-orang yang sudah lebih dulu mampu merasakan
dan menjalani langsung arti sebuah perjuangan hidup.
Saya
punya banyak teman yang kuliah sambil bekerja
. Ya…bekerja demi memenuhi
kebutuhan hidup termasuk biaya kuliah. ahh…saya hanya melihat tak ada
sedikitpun gurat malu di wajah mereka,,padahal pekerjaan mereka bisa di
bilang sebenarnya tidak “elegan” bagi seorang mahasiswa.
Jika
hanya bekerja sebagai guru privat misalnya,,mungkin sudah hal biasa.
Tapi jika ada yang bekerja sebagai baby sitter, buruh kuli, jual bakso
atau makanan penganan atau bahkan menjadi pembantu,,itu baru luar biasa
bagi saya.
Ahh….jadi malu! Hingga saat ini rupanya saya belum
banyak merasakan arti sebuah perjuangan hidup. Selama ini saya hidup
dalam keluarga yang berkecukupan,,meskipun tidak bisa pula dibilang kaya
raya atau konglomerat. Minimal…kebutuhan primer dan sekunder cukup
terpenuhi. Dan saya tidak perlu mendapatkan itu dengan harus
berkeringat,,,cukup memasang tampang wajah memohon sama ortu,,maka
dapatlah!
Saya punya teman yang kuliah sambil bekerja,,rupanya
dia tipe pekerja keras,,ngambil kuliah malam,karena siangnya bekerja.
Dan ternyata..uang gajinya bukan hanya untuk dia sendiri,,tapi juga
membantu ortu-nya di kampung dan kebutuhan keluarga yang lain,,it’s
amazing for me! Atau teman saya yang bekerja sebagai
pembantu,,sedikitpun tak ada rasa malu yang menghiasi wajahnya,,,padahal
dia seorang mahasiswa! Saya membayangkan diri sendiri,,ahh…entah apa
yang terjadi,,karena saya tidak suka disuruh-suruh orang lain apalagi
sampai dibentak.
Ya…seperti itulah perjuangan hidup. Demi
menggapai cita dan mempertahankan impian diri. Sekali lagi saya
malu…….dan membayangkan sudah seberapa besar perjuangan hidup yang telah
saya jalani saat ini? dan perjuangan hidup seperti apa?
Ahh…lagi..dan lagi…saya malu!
Lebih
salut lagi mereka yang ditengah kesibukan mencari mai’sya,,,masih
menyempatkan diri untuk berkontribusi dalam organisasi. Meski memang
tidak bisa maksimal,,tapi mereka berusaha tetap melaksanakan amanah yang
sudah di embankan pada mereka. Perjuangan……ya Rabb…..
Sudahlah….rasanya
decak kagum saya tak bisa terlukis sempurna dalam tulisan ini. pada
akhirnya…rasa syukur itu pun sering menyeruak dalam diri,,betapa Allah
memberikan nikmat yang luar biasa. Saya tidak bisa membayangkan
kelelahan yang dialami mereka yang bekerja demi sebuah cita. Apalagi
menjadi tulang punggung keluarga. Jangankan memenuhi kebutuhan untuk
kesenangan diri,,mereka lebih mementingkan urusan diluar itu.
Sedangkan
saya?? Ahh…tak usahlah diceritakan,,saya benar-benar malu! makanya dari
sekarang saya coba merubah pola hidup saya yang serba ada. Saya sudah
bukan lagi anak manja yang selalu meminta apapun yang saya mau pada
ortu. Mungkin suatu hari nanti…saya akan mengalami perjuangan hidup
seperti itu,,entah ketika nanti sudah menikah atau ketika tiba-tiba
Allah mengambil semua kecukupan ini dari saya….
Yah…pada
akhirnya hanya bisa berkata…..Aku bangga mengenal kalian…teman-teman
yang telah banyak memberikan pelajaran teramat berharga. Saya kadang
mengeluarkan air mata ketika ingat teman-teman yang seperti itu…dan
lagi-lagi…hanya ungkapan syukur yang terucap kepada Allah atas kehidupan
yang dianugerahkanNya kepada saya saat ini….
Wallahualam…